MAKALAH BAHASA INDONESIA
“MENULIS”
DOSEN PENGAMPU
SHINTA
ANGGREANY S.P, M.Si
OLEH :
DELA SETIAWATI
D1B016083
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“MENULIS”
DELA SETIAWATI
D1B016083
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Sebagai
wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari
tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata kuliah ini.
Makalah ini
berisi materi tentang “Menulis”. Pembahasan yang memaparkan tentang penertian menulis, tujuan, dan manfaat
menulis. Sehingga makalah ini dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan
untuk keperluan lainnya.
Makalah ini
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai materi dalam
belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, serta
sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen pembimbing. Selain itu, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua,
teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
dalam penyusunan makalah ini.
Jambi, 07 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................... 2
KATA PENGANTAR....................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan........................................................ 6
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Menulis......................................................................... 7
2.1 Tahap-Tahap Menulis.................................................. 9
2.3 Tujuan Dan Manfaat Menulis....................................... 12
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................... 16
3.2 Saran............................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Menulis adalah suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya (Suparno dan
Yunus, 2005:1.4). Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi sivitas akademik.
Para sivitas akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks) demi memajukan bangsa. Segala untuk pengembangan ipteks yang
dihasilkan tidak akan ada artinya apabila tidak didokumentasikan dlam benuk
tulisan. Sehebat apapun maha karya yang dihasilkan seseorang, bila tidak
didokumentasikan dalam bentuk tulisan, hanya akan menjadi ceria lisan sesaat
yang akan segara terlupakan pada masa-masa berikutnya. Oleh sebab itulah,
kemampuan menulis menjadi hal yang sangan penting.
Pada kenyataan banyak orang yang tidak
mampu atau bahkan sama sekali tidak menyukai kegiatan menulis. Kenyataan buruk
itu dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu enyebabnya adalah
ketidaktahuan tentang seluk-beluk menulis, khususnya menulis karya ilmiah.
Agar dapat menulis suatu karya ilmiah,
perlu diketahui hal-hal mengenai karya ilmiah dan mengenai tahap-tahap
penulisan karya ilmiah tu sendiri. Pada bagian pembahasan ini yang terkait
dengan tahap-taha penulisan karya ilmiah akan dibahas secara rinci.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam perkuliahan saat ini banyak sekali dijumpai Mata Kuliah untuk membuat
makalah. Diharapkan melalui pembuatan makalah yang baik dan benar. Permasalahan
diantaranya sebagai berikut:
a.
Apa pengertian menulis?
b.
Apa saja tahap-tahap dalam menulis?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a.
Untuk dapat mengetahui tahap-tahap
penulisan
b.
Untuk dapat menulis dengan baik
c.
Untuk mengetahui manfaat dari menulis
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
a.
Menulis dapat membuat kita lebih mengenali
kemampuan dan potensi diri kita
b.
Menulis dapat membiasakan kita berfikir
secara tertib dan sistematis
c.
Menulis dapat belajar dengan aktif
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Menulis
Menulis merukan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang harus dipelajari siswa. Keterampilan ini tidak selalu mudah
dilakukan. Diperlukan proses belajar dan latihan untuk mengasah bakat dan
keterampilan menulis yag sudah ada. Dengan berdasar pada betapa pentingnya
keterampilan menulis ini, para ahli banyak mencoba mendefinisikan keterampilan
atau kegiatan menulis ini sesuai dengan pendapatnya masing-masing.
Menurut Djuharie (2005: 120), manulis merupakan suatu
keterampilan yang dapa dibina dan dilatihkan. Hal ini senada dengan apa yang
diungkapkan Ebo (2005:1), bahwa setiap orang bisa menulis. Artinya, kegiatan
menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara dibina dan
dilatihkan. Mengenai pengertian menuls, Pranoto (2004:9) berpendapat, bahwa
menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau
menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat
diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan. Dengan kata lain, memalui proses menulis kita dapat berkomunikasi
secara tidak langsung.
Menurut Akhadiah dkk (1998:1.3) menulis adalah suatu
aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tulisan itu
sendiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang
tulisan seperti ejaan. Menulis sebagai suatu kegiatanprnyampain pesan mengandung
makna bahwa menulis merukan salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa). Pesan
adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Adapun tulisan
merupakan sebah sistem komunikasi antar manusia yang menggunakan simbol atu
lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Di dalam
kamunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu
adalah:
1.
Penulis sebagai penyampai pesan
2.
Pasan atau isi tulisan
3.
Saluran atau medium tulisan
4.
Pembaca sebagai penerima pesan
Peryataan Akhadiah di atas, pada
hakekatnya menyatakan bahwa menulis aalah keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Agar komunikasi lewat lambang
tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan ide
atau gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Dengan
demikian, bahasa yang dipergunakan dalam menulis dapa menggambarkan suasana
hati atau pikiran penulis. Sehingga dengan bahasa tulis seseorang akan dapat
menuangkan isi hati dan pikiran.
Syafi’ie (1998:45)
menyatakan bahwa menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan,
keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkan”
kepada orang lain. Hal ini berarti menulis mengandung makna menyampaikan
pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa
yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran
yang disampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mengandung
makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu
harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat agar orang dapat
menangkap apa yang orang ingin disampaikan itu. Makin teratur bahasa yang
digunakan, makin mudah orang mengangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa
it. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangatlah penting.
Menulis pada hakekatnya
adalah suatu proses berfikir yang teratur, sehingga apa yang ditulis mudah
dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri
antara lian bermakna, jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah
gramatika. Kemamouan menukis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah
pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik
dan benar.
Sementara itu, WJS
Poerwodarminto (1987:105) secara leksikal mengartikan bahwa menulis adaah
melahirkan pikiran atau ide. Setiap tulisan harus mengandung makna sesuai
dengan pikiran, perasaan, ide, dan emosi penulis yang disampaikan kepada
pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud penulis.
Kata keterampilan
berbahasa mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan performansi. Kompetensi
mengaju pada pengetahuan konsptual tentang sistem dan kaidah kebahasaan,
sedangkan performansi merujuk pada kecakapan menggunakan sistem kaidah
kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai tujuan penggunaan komunikasi.
Seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia memahami dan mengaplikasikan
proses penggungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam bahasa Indonesia tulis
dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain ejaan, dan tata bahasa,
organisasi/susunan tulisan, keutuhan(koherensi), kepaduan (kohesi), tujuan, dan
sasaran tulisan.
2.2 Tahap-tahap Menulis
Ada beberapa tahap
yang harus dilakukan dalam menulis pada umumnya, dan menulis karya
ilmiah pada khsusnya. Tahap-tap itu adalah sebagai berikut:
-
Tahap Persiapan
-
Tahap Pengumpulan Bahan
-
Tahap Pengelolahan Bahan
-
Tahap Penyuntingan
-
Tahap Penyajian
A. Tahap Persiapan
Apapun bentuk kegiatan
yang dilakukan, perlu adanya persiapan yang baik, begitu pula pada kegiatan
menulis, khususnya menulis karya ilmiah. Dalam tahap ini kegiatan yang
dilakukan, antara lain:
a.
Menentukan Pokok Bahasa
Pokok bahasan yang dimaksud dalam dalam
hal ini adalah tema. Tema perlu ditentukan terlebih dahulu agar pembahasan yang
dilakukan dapat mengarah pada masalah utama. Sehubungan dengan penetuan tema
itu, penulis hendaknya mempertimbangkan faktor a) ketersedian waktu, b)
kesanggupan untuk mengumpulkan bahan dan untuk membahasnya, c) ketertarikan
pembaca dan penulis terhadap tema, d) kemutakhiran tema, dan e) kebermanfaatan
pembahasan terhadap tema yang dipilih.
b.
Menentukan Judul
Jika tema sudah
diperoleh tahap berikutnya adalah menetukan judul. Dalam penentuan judul ini
ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain, a) judul hendaknya
orisinil, b) judul haruslah sesuai dengan tema, c) judul dapat mencerminkan isi
karya ilmiah, d) judul sedapat mungkin singkat dan menarik.
c.
Merumuskan Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan merupakan rumusan tentang
butir-butir utama yang akan ditulis dalam karya ilmiah. Butir-butir utama itu
hendaknya disusun secara sistematis agar dapat memberi manfaat bagi penyusun laporan
selanjutnya. Manfaat kerangka tulisan itu adalah a) dapat dipergunakan sebagai
pedoman kerja, b) dapat membuat laporan menjadi sistematis, dan c) dapat
digunakan sebagai alat penyimpan gagasan.
B. Tahap Pengumpulan Bahan
Pada tahap ini semua bahan yang diperlukan dikumpulkan untuk diolah dan
disusun lebih lanjut. Bahan-bahan itu dapat diperoleh dari studi pustaka,
pengamatan, kuesioner, dan wawancara. Studi pustaka merupakan suatu studi yang
dilakukan terhadap sumber-sumber tertulis. Pengamatan merupakan suatu kegiatan
mengamati objek yang dapat dilakukan secara langsung dilapangan atau dilakukan
secara tidak langsung melalui media-media tertentu. Kuesioner merupakan suatu
alat berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden
untuk menjaring data. Sementara itu, wawancara merupakan suatu kegiatan
pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada orang yang
memiliki autoritas.
C. Tahap Pengolahan Bahan
Setelah bahan-bahan yang terkumpul
memadai, pada tahap ini bahan-bahan itu diolah dengan cara mengklasifikasinnya
ke dalam kelompok-kelompok tertentu, kemudian dianalisis untuk disusun lebih
lanjut.
D. Tahap Penyuntingan/Revisi
Pada tahap ini konsep
karya ilmiah yang telah disusun
diperiksa kembali untuk melihat kekurangan-kekurangannya. Berdasarkan
kekurangan-kekurangan yang ada, akan dilakukan perbaikan, baik berupa
penambahan, pengurangan atau pengubahan.
E. Tahap Penyajian
Pada tahap ini tulisan yang sudah
disunting selanjutnya ditulis secra baik dan tepat. Penyajian karya ilmiah
dalam bentuk tulisan ini dapat pula dilanjutkan dengan penyajian secara lisan
pada suatu kesempatan.
2.3 Tujuan
Dan Manfaat Menulis
Kegiatan menulis dilakukan dengan berbagai
tujuan. Menulis mempunyai empat tujuan, yaitu untuk mengekpresikan diri,
memberikan informasi kepada pembaca, mempersuasi pembaca, dan untuk
menghasilkan karya tulis.
Jenis tulisan menurut tujuan menulis sebagai berikut:
a. Narasi
yakni karangan/tulisan ekspositoris maupun imajinatif yang secara spesifik menyampaikan
informasi tertentu berupa perbuatan/tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian
waktu.
b. Deskripsi
yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang
situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun kemanusiaan).
Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan terperinci.
c. Ekposisi
yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang
sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan
menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu hal sehingga pengetahuan
pendengar/pembaca menjadi bertambah.
d. Argumentatif
yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang
sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan
mempengaruhi, memperjelas, dan meyakinkan.
e. Persuasif:karangan/tulisan
yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun
konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan,
dan mengajak
Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998:1.4)
berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa:
a. Menulis
menyumbang kecerdasan.
b. Menulis
mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas.
c. Menulis
menumbuhkan keberanian.
d. Menulis
mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
A.
Menulis Mengasah Kecerdasan
Menulis adalah suatu aktivitas yang
kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmonikan
berbagai aspek. Aspekaspek itu meliputi:
a. Pengetahuan
tentang topik yang akan dituliskan.
b. Penuangan
pengetahuan itu ke dalam racikan bahasa yang jernih, yang disesuaikan dengan
corak wacana dan kemampuan pembacanya.
c. Penyajiannya
selaras dengan konvensi atau aturan penulisan. Untuk sampai pada kesanggupan
seperti itu, seseorang perlu memiliki kekayaan dan keluwesan pengungkapan,
kemampuan mengendalikan emosi, serat menata dan mengembangkan daya nalarnya
dalam berbagai level berfikir, dari tingkat mengingat sampai evaluasi.
B.
Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas
Dalam menulis, seseorang mesti menyiapkan
dan mensuplai sendiri segala sesuatunya.
Segala sesuatu itu adalah:
a. Unsur
mekanik tulisan yang benar seperti pungtuasi, ejaan, diksi, pengalimatan, dan
pewacanaan.
b. Bbahasa
topik.
c. Pertanyaan
dan jawaban yang harus diajukan dan dipuaskannya sendiri. Agar hasilnya enak
dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata dengan runtut, jelas dan menarik.
C.
Menulis Menumbuhkan Keberanian
Ketika menulis, seorang penulis harus
berani menampilkan kediriannya, termasuk pemikiran, perasaan, dan gayanya,
serta menawarkannya kepada publik. Konsekuensinya, dia harus siap dan mau
melihat dengan jernih penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik
yang bersifat positif ataupun negatif.
D.
Menulis Mendorong Kemauan dan Kemampuan Mengumpulkan Informasi
Seseorang menulis karena mempunyai ide,
gagasan, pendapat, atau sesuatu hal yang menurutnya perlu disampaikan dan
diketahui orang lain. Tetapi, apa yang disampaikannya itu tidak selalu dimilikinya
saat itu. Padahal, tak akan dapat menyampaikan banyak hal dengan memuaskan
tanpa memiliki wawasan atau pengetahuan yang memadai tentang apa yang
akan dituliskannya. Kecuali, kalau memang apa yang disampaikannya hanya
sekedarnya.
Kondisi ini akan memacu seseorang untuk
mencari, mengumpulkan, dan menyerap informasi yang diperlukannya. Untuk
keperluan itu, ia mungkin akan membaca, menyimak, mengamati, berdiskusi,
berwawancara. Bagi penulis, pemerolehan informasi itu dimaksudkan agar dapat
memahami dan mengingatnya dengan baik, serta menggunakannya kembali untuk
keperluannya dalam menulis. Implikasinya, dia akan berusaha untuk menjaga
sumber informasi itu serta memelihara dan mengorganisasikannya sebaik mungkin.
Upaya ini dilakukan agar ketika diperlukan, informasi itu dapat dengan mudah
ditemukan dan dimanfaatkan. Motif dan perilaku seperti ini akan mempengaruhi
minat dan kesungguhan dalam mengumpulkan informasi serta strategi yang
ditempuhnya.
Menulis banyak memberikan manfaat, di antaranya:
a. Wawasan
tentang topik akan bertambah, karena dalam menulis berusaha mencari sumber tentang
topik yang akan ditulis.
b. Berusaha
belajar, berpikir, dan bernalar tentang sesuatu misalnya menjaring informasi,
menghubunghubungkan, dan menarik simpulan.
c. Dapat
menyusun gagasan secara tertib dan sistematis. A
d. Akan
berusaha menuangkan gagasan ke atas kertas walaupun gagasan yang tertulis
memungkinkan untuk direvisi.
e. Menulis
memaksa untuk belajar secara aktif.
f. Menulis
yang terencana akan membisakan berfikir secara tertib dan sistematis.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap orang, terutama bagi
sivitas akademik.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan
dalam menulis pada umunya, dan menulis karya ilmiah pada khususnya. Tahap-tahap
itu adalah sebagai berikut :
- Tahap Persiapan
- Tahap Pengumpulan Bahan
- Tahap Pengolahan Bahan
- Tahap Penyutingan
- Tahap Penyajian
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai seorang mahasiswa kita harus memahi betul pengertian dari menulis agar
mahasiswa mengetahui tahap-tahap menulis sesuai kaidah dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, M. 1988. Materi Dasar Pengajaran
Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura,
H.R. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Haryadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan
Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Dikti
Keraf, G. 1997. Komposisi. Ende Flores Nusa
Tenggara Timur: Nusa Indah.
Kosasih, E. 2002. Kompetensi
Ketatabahasaan: Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Musaba, Z. 1994. Terampil Menulis dalam Bahasa
Indonesia yang Benar. Banjarmasin: Sarjana Indonesia.